Makanan dan Perilaku


Status kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya faktor genetika, akses ke layanan kesehatan, lingkungan juga faktor perilaku.

Faktor genetika adalah faktor bawaan, agak sulit untuk diintervensi. Hal yang mungkin untuk diintervensi adalah aspek perilaku. Perilaku sangat mempengaruhi banyak hal. Banyak penyakit yang disebabkan oleh perilaku hidup yang kurang sehat.

Perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang, latar belakang, keyakinan juga kebudayaan. Perilaku juga dipengaruhi oleh daya beli atau kemampuan ekonomi seseorang serta orang-orang yang diteladani.

Perilaku merokok misalnya. Merokok adalah salah datu penyebab timbulnya penyakit paru-paru, salah satu pencetus penyakit jantung koroner, penelitian tentang itu sudah sering dipublikasikan. Merokok adalah salah satu perilaku tidak sehat.

Penyakit demam berdarah memang disebabkan oleh infeksi virus, dengan media nyamuk Aedes aegepty. Tetapi penyebaran penyakit tersebut ternyata akibat perilaku manusia yang tidak sehat. Lingkungan yang kotor sangat disukai nyamuk penyebar demam berdarah, sehingga penyebaran penyakit ini relatif cepat. Lingkungan yang telah dirusak oleh manusia juga mengubah banyak hal. Dulu nyamuk tidak ditemukan di daerah Puncak Cisarua, tetapi kini demam berdarah menjadi problem masyarakat di sana.

Lalu, seperti apa perilaku yang sehat itu? Perilaku sehat itu adalah perilaku yang membuat manusia lebih bugar dan produktif. Misal, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan ternyata mampu menekan munculnya penyakit diare. Olah raga yang teratur dan rutin nyatanya membuat yang bersangkutan dapat beraktivitas dengan prima.

Perilaku sehat yang sering dilupakan orang adalah pola makan yang sehat dan teratur. Dulu, obesitas diidap oleh kaum berpunya di Eropa, karena pola makan yang tidak sehat. Kini orang miskin pun kena obesitas karena pola makan yang salah.

Pola makan yang sehat sesungguhnya tidak mahal. Seorang chef mengatakan bahwa you are what you eat. Perlu informasi yang benar dan exposure yang luas dan konsisten supaya masyarakat memahami pola makan yang sehat.

Masyarakat modern cenderung tidak punya waktu cukup untuk menyiapkan bahan makanan juga makanan sehat yang segar. Mereka cenderung mengkonsumsi yang serba instan, makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna, pengenyal, pengharum, penyedap seperti MSG, perenyah yang semuanya dibuat dari bahan sintetis.

Kini kesadaran masyarakat kelas menengah mulai tumbuh, industri tanaman organik juga seperti kebanjiran peluang. Cara masyarakat mencari pengobatan juga mulai bergeser. Mereka mulai melirik makanan dan minuman yang lebih alami. Mereka mengkonsumsi obat herbal yang dianggap lebih aman.

Bagi kami tren ini adalah peluang emas yang harus direspon dengan cepat. Masyarakat sepertinya haus dan lapar akan makanan dan minuman yang lebih sehat. Karena itu Pangsito menghadirkan mie ayam organik. Mie memang sudah lama dikenal dan dikonsumsi, tetapi mie yang dipadu dengan ayam organik juga pewarna dari sayuran organik adalah hal baru. 

Dari kedua outlet yang kami buka selama satu tahun ini, terlihat animo masyarakat yang terus meningkat. Tidak hanya konsumen ritel tetapi permintaaan untuk bermitra membuka kedai pun meningkat. Kalau ada yang mie ayam yang lebih sehat, kenapa harus mengkonsumsi mie ayam biasa?

5 komentar:

  1. modelnya cantik ya.. dibayar berapa tuh?? :D

    BalasHapus
  2. hai...pak agasi, kabari jika sdh mulai launching ya..."penasaran" ...buat icip2...nih, pangsito pasti pangsitnya mengenyangkan....

    BalasHapus
  3. Wah, kalau buka sih sdh lama jg Bu, mampir aja, insya Allah 15 Nop sdh buka lagi, skrng msh libur.

    BalasHapus
  4. wahh bisa gratis makan pangsito setaun nih...;)

    BalasHapus